La Agencia de Meteorología, Climatología y Geofísica de Indonesia ha indicado que las fuertes olas no fueron causadas por un terremoto, sino que posiblemente habrían sido el resultado de la actividad volcánica en el monte Krakatoa.
Data sementara dampak tsunami di Pantai di Kab Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan hingga 23/12/2018 pukul 04.30 WIB: tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak. Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah. pic.twitter.com/6f7buuoD5Y
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) December 22, 2018
La regente de Pandeglang, provincia de Banten, Irna Narulita, por su parte comunicó que la cifra de muertos alcanzaría los 23, y otras 288 personas resultaron heridas.
https://twitter.com/Sutopo_PN/status/1076524213857484800?ref_src=twsrc%5Etfw
Maquinaria y equipos de rescate ya se encuentran en el lugar, pero las fuertes lluvias que azotan la zona dificultan sus labores.
Penyebab tsunami di di Pandeglang dan Lampung Selatan adalah kemungkinan kombinasi dari longsor bawah laut akibat pengaruh erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang saat purnama. BMKG masih meneliti lebih jauh untuk memastikan penyebab tsunami. pic.twitter.com/gbJ9eTND6u
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) December 22, 2018